Minggu, 25 Januari 2009

SEJARAH THIFAN POKHAN

Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan Cina yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru. Namun kalau kita simak dalam atlas dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah Cina Utara.

Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu bela diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.

Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam. (Kitab riwayat Thifan): "Maka tatkala sampailah dua abad lepashijrah orang-orang sempadan tanah Cina arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangna, lambang-lambang, dan segala istilah." (ZHODAM, Telif Syiharani, halaman 9).

Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", orang muslim pertama ke Tiongkok terjadi pada jaman pemerintahan Tai Tsung (627-650 Masehi), seorang kaisar kedua dari Dinasti Tang. Dituliskannya pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang.

Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi anatar dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan Tiongkok, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Pokhan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.

Bagan Asal-Usul Thifan Pokhan

Bagan di atas dapat diuraikan lagi secara lebih terinci. Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu Cina Purba.
Dulu, adalah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan. Dia mengembara ke Cina untuk menyebarkan ajarannya. Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu.
Karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao. Di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas. Campuran Kumfu Cina Purba dengan Kampahana Tinju Hindustan yang diatur dengan jalan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu di wihara-wihara. Pengkajian beladiri ini disusun dalam Kita I Zen Zang serta ilmu batinnya dalam Kitab Hzen Souzen. Sampai di sini ada kesamaan sejarah dengan beladiri lain seperti Shorinji Kempo, Karate, dan lain-lain, yang masih satu sumber.
Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara Cina dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turki). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabangkpun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.

Tersebutlah seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je'nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekan Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan. Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran seperti yang tersebut di atas. Aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan. Pada masa itu pengaruh Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini.